Kuningan, koranmarka.com - Indonesia adalah negara yang didirikan oleh rakyat Indonesia. Para pendahulu kita tanpa digaji, tanpa...
Indonesia adalah negara yang didirikan oleh rakyat Indonesia. Para pendahulu kita tanpa digaji, tanpa upah, tanpa pamrih, mereka berani mengorbankan tenaga, pikiran, bahkan nyawa pun rela diberikan demi kemerdekaan Indonesia. Dengan banyak pertumpahan darah, akhirnya Indonesia berhasil merdeka berdiri dengan proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno Hatta 78 tahun silam. Waktu berlalu dan kita sebagai penerus bangsa harus bangga dan semangat untuk mengisi kemedekaan dan terus berjuang seperti para sesepuh kita perjuangkan
sebelumnya.
Saat ini di kuningan tercinta banyak kejadian di luar nalar sehat. Menurut Ade Heryanto, salah satu pentolan ASKAB (Asosiasi Suara Kuningan Bersatu) yang juga sebagai ketua LKP3 (Lembaga Komite Pemantau Pelaksana Pemerintah), ada banyak rekening gendut para pejabat.
“Ada korupsi berjamaah, ada juga pejabat yang jadi juragan tanah dan juragan minimarket. Dan anehnya para pejabat tersebut dapat uang sebanyak itu dari mana?? Padahal ASN yang kita ketahui angka gaji nya tidak lebih dari dua puluh juta. Berbeda jauh dengan pejabat legislatif yang memiliki gaji di atas 40 juta bahkan hampir 100 juta per bulan,” ujar Ade.
Ia mengatakan bahwa para pejabat saat ini tanpa berjuang mengorbankan nyawa saja mereka digaji puluhan juta. Yang mana uang tersebut berasal dari rakyat. Tanpa mengorbankan nyawa mereka (para pejabat, red.) berpenghasilan sangat besar, jauh dibandingkan dengan ASN biasa atau ASN yang tidak punya jabatan tinggi. Bayangkan saja, para ASN yang digaji rendah, tunjangannya pun 6 enam bulan belum dibayarkan. Jauh berbanading terbalik dengan anggota DPRD yang bahkan napasnya pun dibayar oleh uang rakyat.
“Tapi anehnya para pejabat DPRD tidak punya sense of crisis atau tidak berempati kepada rakyatnya. Kebanyakan dari mereka berlomba-lomba mencari dan mendulang uang atau harta. Tidak tahu itu halal, haram atau syubhat. Mereka sibuk berlomba lomba memperkaya diri,” kata Ade menggebu.
Dan sangat memprihatinkan, di jajaran legislatif dengan adanya undangan paripurna hari ini tertanggal 13 Oktober 2023 yang ditandatangani ketua dewan dan stempel garuda pancasila, serta undangan rapat hari Kamis untuk pimpinan dan ketua fraksi pun batal. Anggota dewan semuanya sangat tidak bisa dipercaya dan tidak amanah terhadap apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Bahkan ketua dewan yang menandatangani dan mengundang dalam sebuah agenda rapat pun tak datang. Entah apa yang mengahalanginya hadir dalam rapat yang ia adakan namun ia meng-ghosting rapat tersebut. Apakah akan kembali kepada masa penjajahan atau bahkan masa jahiliyah?
“Rapat setingkat RT pun masih bisa berjalan. Ini rapat anggota dewan lho, setingkat anggota dewan, bukan rapat RT. Yang mana agenda bahasannya pun membahas kemaslahatan rakyat Kuningan. Aneh saja, kok ya gedungnya sampai digembok. Apakah takut dengan kami yang notabene nya hanya rakyat jelata?,” ujar Ade mewakili suara rakyat dan suara para Asosiasi Suara Kuningan Bersatu (ASKAB).
“Jadi kami dari ASKAB akan melakukan pembongkaran karena itu uang rakyat dan rumah rakyat, jika masih digembok dan tidak ada infor resmi mengapa tidak bisa kami akses. Kami akan bongkar pagarnya dan terbuka untuk rakyat. Aneh bin ajaib baru kali ini dengan sekwan baru malah makin mundur. Ataukah ketua dewan sudah tidak bisa mengundang atau tidak dihargai anggotanya Barangkali sekwan baru dan ketua dewan diharapkan mundur sukarela saja bila tidak mampu menjalankan amanah rakyat,” pungkas Ade. (Umal)