Tasikmalaya - Perkembangan zaman serta kemajuan teknologi diberbagai sektor kehidupan menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bisa bersa...
Tasikmalaya - Perkembangan zaman serta kemajuan teknologi diberbagai sektor kehidupan menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bisa bersaing di dunia kerja dan mampu mengambil peran di kancah persaingan global. Lulusan menyandang predikat sarjana kesehatan tidak memberikan jaminan untuk mampu bersaing dengan berbagai tantangan di bidang kesehatan, karena saat ini teknologi kesehatan terus berkembang, sehingga harus mengasah ilmu dan memiliki daya saing dibidang teknologi kesehatan.
Menanggapi hal tersebut direktorat Poltekes Kemenkes Tasikmalaya yang diwakili Pembantu Direktur (Pudir) III, Dedi Setiadi, SKM, M.Kes mengatakan, semua mahasiswa di sini selalu dibekali dengan berbagai keilmuan kesehatan untuk mampu bersaing di era global. Selain ilmu standar nasional juga dibekali kemampuan ilmu kesehatan dengan standar luar negeri.
“Kemajuan teknologi kesehatan yang makin cepat dan berkembang bisa dengan cepat juga ditanggapi lulusanPoltekes Kemenkes Tasikmalaya. Hal ini karena setiap lulusan Poltekes ini sudah menguasai teknologi kesehatan sesuai dengan bidang keilmuannya”, Tutur Dedi saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Dengan Visi menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan terdepan di Indonesia, Poltekes Kemenkes Tasikmalaya saat ini menyediakan 6 (enam) jurusan dengan beberapa program studi yang siap menjawab tantangan dunia di bidang kesehatan.
“Kita ingin jenjang pendidikan mahasiswa Poltekes Tasikmalaya terus eksis dalam mencetak lulusan yang profesional dan berkualitas”, lanjut Dedi.
6 Jurusan tersebut jelas Dedi, tersebar di dua Kotamadya, yaitu Tasikmalaya sebagai pusat dan Cirebon sebagai Cabang.
Jurusan Kebidanan. Jurusan Kebidanan Tasikmalaya merupakan salah satu Program Studi Diploma yang dikelola oleh Badan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyelenggarakan program studi D.III Kebidanan dan Program Studi D.IV Kebidanan dengan satu unit kerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
Saat ini Program Studi memiliki tenaga dosen tetap berlatar belakang pendidikan kebidanan dan magister kebidanan / kesehatan, dosen tidak tetap sesuai bidang keilmuan dan tenaga administrasi.
Program Unggulan: Pengembangan Soft skill (emotional quation skill); Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa / kelurahan siaga; Bahasa inggris terapan dalam praktik kebidanan (English Midwifery); Pelatihan klinik yang menunjang keahlian kebidanan.
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terdiri atas 4 Prodi :
Program studi D-III Kebidanan Tasikmalaya. Akreditasi : B
Program studi D-IV Kebidanan Tasikmalaya. Akreditasi : B
Program studi D-III Kebidanan Cirebon. Akreditasi : B
Program studi D-IV Kebidanan Cirebon. Akreditasi : B
Jurusan Gizi. Jurusan Gizi Tasikmalaya merupakan salah satu Jurusan yang berada di dalam ruang lingkup Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan baru beroperasi mulai tahun 2010.
Jurusan Gizi berdiri sejak tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tanggal 12 Mei 2010 Nomor : HK.03.05/I/II/4/879 /2010 Tentang Pembentukan Jurusan Gizi dan Program Studi Diploma III Gizi di Politeknik Kesehatan kementerian Kesehatan Tasikmalaya.
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut sejak Tahun Akademik 2010–2011 dibuka dua program Studi D III Gizi di dua lokasi yaitu Program Studi D III Gizi Tasikmalaya yang berlokasi di jalan Cilolohan No. 35 Tasikmalaya dan Program Studi D III Gizi Cirebon yang berlokasi di Jalan KS Tubun No. 58 Cirebon.
Jurusan Gizi Tasikmalaya terdiri atas dua Program Studi yaitu Program Studi D III Gizi Tasikmalaya dan Program Studi D III Gizi Cirebon yang sudah semestinya memerlukan banyak pembenahan untuk tetap eksis dan mampu memenuhi tujuan di atas.
Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tanggal 28 Juni 2014 No.180/SK/BAN-PT/Akred/Dpl.III/VI/2014 menyatakan bahwa Prodi D III Gizi Tasikmalaya Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya memperoleh Akreditasi B.
Jurusan Perekam dan Informasi Kesehatan. Rekam Medis merupakan salah satu bidang ilmu rumpun kesehatan yang sedang berkembang di Indonesia. Sedang marak pada era Jaminan Kesehatan Nasional, kompetensi perekam medis dan informasi kesehatan diperbincangkan dalam berbagai pelayanan kesehatan.
Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis ditegaskan dalam PerMenKes No.55 Tahun 2013 bahwa Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan memiliki kompetensi pekerjaan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan diantaranya:
Melaksanakan kegiatan pelayanan pasien dalam manajemen dasar rekam medis dan informasi kesehatan; Melaksanakan evaluasi isi rekam medis;
Melaksanakan sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis sesuai terminologi medis yang benar;
Melaksanakan pengindeksan data penyakit, kematian, tindakan dan dokter; Melaksanakan sistem pelaporan dalam bentuk informasi kegiatan pelayanan kesehatan; merancang struktur isi dan standar data kesehatan, untuk pengelolaan informasi kesehatan; Melaksanakan pengumpulan, validasi dan verifikasi data sesuai ilmu statistik rumah sakit.
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya merupakan jurusan Perekam dan Informasi Kesehatan pertama di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sistem pendidikan yang diterapkan telah diupayakan seoptimal mungkin guna tercapai keluaran sesuai visi yaitu Menjadi Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan yang unggul dan berstandar nasional menghasilkan lulusan yang kompeten, beretika dan berjiwa kewirusahaan serta dilandasi iman dan taqwa tahun 2019.
Jurusan Perekam dan Informasi kesehatan dibagi menjadi 2 prodi yakni Program studi D-III PIKES Tasikmalaya (Akreditasi B) dan Program studi D-III PIKES Cirebon (Akreditasi B)
Jurusan Keperawatan. Dasar hukum pendirian Program Studi DIII Keperawatan Tasikmalaya adalah berdasarkan pada:
Nomor 298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 tentang Organisasi dan tata kerja Politeknik Kesehatan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nomor 355/E/O/2012 tanggal 12 Oktober 2012 tentang Alih bina penyelenggaraan Program Studi pada Polieknik Kesehatan dari Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1988/MENKES/PER/IX/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890/MENKES/PER/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.03/1.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknik Organisasi dan Tata Laksana Poltekkes Kemenkes , Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.03/1.2/06284/2014 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknik Organisasi dan Tata Laksana Poltekkes Kemenkes.
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terdiri atas 2 Prodi yakni, Program studi D-III Keperawatan Tasikmalaya (Akreditasi B) dan Program studi D-III Keperawatan Cirebon (Akreditasi B)
Jurusan Farmasi. Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya merupakan perguruan tinggi negeri di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia didirikan pada tahun 2013 terletak di jalan Cilolohan No.35 Kota Tasikmalaya. Jurusan ini telah bersertifikasi ISO 9001 : 2008 pada tahun 2015.
Tahun 2016 ini Farmasi meluluskan angkatan pertamanya sebanyak 43 mahasiswa dengan rata-rata IPK adalah 3,39 dengan lulusan terbaik memiliki IPK 3,70. Dana beasiswa pun diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi tersebut. Meskipun Jurusan Farmasi ini baru saja meluluskan mahasiswanya, sebanyak 95% mahasiswa langsung mendapatkan pekerjaan baik di instansi pemerintahan maupun swasta dalam waktu kurang dari 3 bulan.
Salah satu program unggulan Jurusan Farmasi adalah produk herbal kreasi mahasiswa berupa pomade minyak kelapa, lulur kunyit dan susu kambing, masker the hijau, lotion rosella, hand sanitizer “cleantis” dengan ekstrak bunga rosella, bedak berbahan dasar amilum, sabun cair minyak zaitun. Serta adanya pameran café herbal untuk meningkatkan konsumsi produk herbal dalam hal ini adalah jamu sebagai upaya melestarikan budaya Indonesia dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tenaga dosen yang berkualitas dengan kualifikasi pendidikan S2 dan didukung juga dengan sarana prasarana yang memadai seperti ruang kelas ber-AC, laboratorium Teknologi Farmasi, laboratorium Farmakokimia, laboratorium Biologi Farmasi, Laboratorium Farmasi Instrumen, Laboratorium Farmasi Klinik dan Komunitas, laboratorium bahasa, serta laboratorium komputer.
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terdiri atas 1 Prodi :
Program studi D-III Farmasi Tasikmalaya. Akreditasi B
Jurusan Keperawatan Gigi. Pada falsafah pelayanan asuhan keperawatan gigi yang di dasarkan pada filosofi dan karakteristik pendidikan keahlian tenaga kesehatan yang menggabungkan aspek aspek pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan riset yang mendalam.
Adanya otonomi dan batasan profesi yang jelas serta orientasi pelayanan kepada klien dan masyarakat secara maksimal. peserta didik menjadi ahli dalam melakukan kegiatan keparawatan gigi yaitu:
Melakukan tindakan terapeutik sederhana (Dental Therapist Care) secara holistic kepada individu, kelompok dan masyarakat;
Mengelola dan menerapkan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut dengan menggunakan pendekatan Dental Health Care secara holistic kepada individu, kelompok rentan penyakit dan berkebutuhan khusus serta masyarakat;
Melakukan upaya upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut dalam kerangka pelayanan asuhan keperaatan gigi dan mulut; Melakukan kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut.
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terdiri atas 2 Prodi yakni Program studi D-III Keperawatan Gig dengan Akreditasi B dan Program studi D-IV Keperawatan Gigi dengan Akreditasi B
“Dengan 6 jurusan yang ada kita siap menghadapi tantangan dunia dibidang kesehatan serta bersaing diera global”, tegas Dedi.
.irwan